Friday, February 13, 2015

Cara Memanen Cacing Tanah

panen merupakan langkah akhir di dalam perjuangan budidaya cacing tanah, setelah melewati proses yang cukup panjang dengan di awali membuat media budidaya cacing tanah sebagai langkah awal peternakan cacing tanah.
Cacing Tanah Lumbricus Rubellus

Langkah selanjutnya memilah atau memanen indukan yang sudah bertelur untuk memudahkan regenerasi dan panen cacing berikutnya, menentukan dan membuat siklus produksi budidaya cacing tanah juga tidak mudah membutuhkan waktu dan proses yang lumayan cukup lama.

Nah setelah proses pembuatan media, penyebaran benih,perawatan cacing hingga akhirnya panen merupakan moment yang kita tunggu-tunggu sebagai petani kecil seperti saya ini. Di tangan saya cacing saya olah menjadi obat / jamu typus yang cukup makjur untuk mengatasi penyakit typus parah, gejala maupun kambuhan bisa di atasi dengan vitakap dengan tuntas.

Lantas bagaimana cara memanen cacing tanah yang kita budidayakan ini? nah berikut ini ada beberapa cara teknik memanen hasil budidaya cacing tanah yang kita miliki.

1. Teknik Layer, cara ini menggunakan layer sebagai pemisah antara media dan cacing tanah.

2. Teknik Gunungan, cara ini biasa kami gunakan untuk memanen cacing tanah yang siap di panen.

3. Teknik Ayak, sebenarnya teknik ini tidak di sarankan karena membuat cacing stres

Sebenarnya masih banyak sekali teknik panen yang bisa kita gunakan untuk memanen hasil budidaya cacing tanah yang kita budidayakan ini, mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, salam dari saya Peternak Cacing Tanah Yogyakarta.







http://www.paketpeluangusaha.com/
Mau tahu cara membuat blog seperti ini? baca dan praktekan artikel lengkapnya di cara mudah membuat blog.

Mau tahu bukti penjualan saya melalui media blog seperti ini? silahkan baca dan intip artikel saya Modal Blog Cupu Omzet 5 Juta Perbulan, semoga bisa memberikan semangat dan wawasan mengenai bisnis jualan online.


Mau tahu juga bagaimana saya menghasilkan uang hanya lewat blog gratisan seperti ini ? baca dan praktekkan tutorial Cara Mudah Jualan Online Modal Blog atau bisa anda download gratis ebooknya di ebooksmoe.com

Mengenal Jenis Cacing Tanah

Cacing tanah merupakan hewan yang menjijikkan bagi sebagian orang, namun tidak bagi saya, cacing sudah menemani saya sebagai hobi kurang lebih 15 tahun yang lalu sudah saya pelihara sebagai bahan pokok pembuatan jamu typus vitakap.

Memang saya bukanlah seorang ahli dalam dunia herbalis namun saya hobiis di dunia obat tradisional khususnya pengobatan tradisional jawa dengan memadukan tanaman obat yang ada di sekitar kita yang di anggap rumput tak bertuan.

Dalam bahasa Inggris cacing sering disebut dengan istilah worm, vermes, dan helminth. Cacing, dalam kerajaan binatang termasuk hewan invertebrata atau tanpa tulang belakang. Cacing diklasifikasikan kedalam tiga phylum, yaitu Platyhelminthes, Aschelminthes (Nemathelminthes), dan Annelida (Listyawan, et.al. 1998).
Jenis Cacing Tanah ANC



Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang berbentuk pipih, ada yang parasit dan ada yang tidak. Platyhelminthes dibagi dalam tiga kelas yakni Turbelaria, Trematoda dan Cestoda.

Kelompok Turbelaria umumnya hidup bebas dan tidak bersifat parasit. Contohnya adalah cacing planaria dan microstomum. Di alam, planaria merupakan hewan indikator perairan yang tidak tercemar.

Kelompok Trematoda dan Cestoda umumnya bersifat parasit. Contoh dari kelompok Trematoda adalah cacing Fasciola hepatica (cacing hati), Eurytrema pancreaticum (cacing kelenjar pankreas), dan Schistosoma japonicum (cacing pembuluh darah). Sementara itu contoh dari kelompok Cestoda adalah cacing pita (Taenia saginata dan T. solium) (Listyawan, et.al. 1998).

Phylum Aschelminthes terbagi menjadi dua kelas yaitu Nematoda dan Rotifera. Cacing dari phylum ini berbentuk silindris. Nematoda umumnya bersifat parasit, contohnya adalah cacing yang hidup di usus mamalia seperti Ascharis lumbricoides, A. suum, dan Ancylostoma duodenale (Listyawan, et.al. 1998).

Phylum yang terakhir yaitu Annelida, yaitu cacing yang bersegmen seperti cincin. Phylum ini terbagi menjadi tiga kelas yaitu Polychaeta, Hirudinea, dan Oligochaeta. Polycaheta merupakan kelompok cacing yang memiliki banyak seta atau sisir di tubuhnya, contohnya adalah Nereis dan Arenicola.

Sedangkan contoh dari kelompok Hirudinea adalah lintah dan pacet (Hirudo medicinalis dan Haemadipsa zeylanica). Kelas terakhir dari phylum Annelida adalah Oligochaeta dimana cacing tanah termasuk di dalamnya (Listyawan, et.al. 1998).

Jenis-jenis Cacing Tanah

Cacing tanah oleh beberapa praktisi dikelompokan berdasarkan warnanya yaitu kelompok merah dan kelompok abu-abu. Kelompok warna merah antara lain adalah Lumbricus rubellus (the red woorm), L. terestris (the night crawler), Eisenia foetida (the brandling worm), Dendroboena, Perethima dan Perionix. Sedangkan kelompok abu-abu antara lain jenis Allobopora (the field worm) dan Octolasium (Listyawan, et.al. 1998). Pada dasarnya cacing tanah adalah organisme saprofit, bukan parasit dan tidak butuh inang. Ia murni organisme penghancur sampah.

Baca : 


Jenis cacing yang umum dikembangkan di Indonesia adalah L. rubellus. Cacing ini berasal dari Eropa, ditemukan di dataran tingi Lembang - Bandung oleh Ir. Bambang Sudiarto pada tahun 1982. Dilihat dari morfologinya, cacing tersebut panjangnya antara 80 – 140 mm. Tubuhnya bersegmen-segmen dengan jumlah antara 85 – 140. Segmentasi tersebut tidak terlihat jelas dengan mata telanjang.

Baca : 

Yang terlihat jelas di bagian tubuhnya adalah klitelum, terletak antara segmen 26/27 – 32. Klitelum merupakan organ pembentukan telur. Warna bagian punggung (dorsal) adalah coklat merah sampai keunguan. Sedangkan warna bagian bawah (ventral) adalah krem. Pada bagian depan (anterior) terdapat mulut, tak bergigi. Pada bagian belakang (posterior) terdapat anus (Listyawan, et.al. 1998).



Cara Membedakan Jenis Kelamin Cacing Tanah

Mungkin sebagian orang belum mengetahui rahasia cacing tanah yang satu ini. Banyak juga yang menanyakan cara membedakan jenis kelamin cacing. Dalam bahasa Inggris cacing sering disebut dengan istilah worm, vermes, dan helminth. Cacing, dalam kerajaan binatang termasuk hewan invertebrata atau tanpa tulang belakang. Cacing diklasifikasikan kedalam tiga phylum, yaitu Platyhelminthes, Aschelminthes (Nemathelminthes), dan Annelida.
Peternak Cacing Tanah Yogyakarta

Perlu kita ketahui bersama, bahwasannya Cacing tanah tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena cacing bersifat hermaprodit alias dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin, jantan dan betina. Namun cacing tanah tidak dapat melakukan perkawinan sendirian. Untuk kawin ia membutuhkan pasangan untuk pertukaran sperma.

Cacing tanah merupakan hewan nokturnal dan fototaksis negatif. Nokturnal artinya aktivitas hidupnya lebih banyak pada malam hari sedangkan pada siang harinya istirahat. Fototaksis negatif artinya cacing tanah selalu menghindar kalau ada cahaya, bersembunyi di dalam tanah. Bernafasnya tidak dengan paru-paru tetapi dengan permukaan tubuhnya. Oleh karena itu permukaan tubuhnya selalu dijaga kelembabannya, agar pertukaran oksigen dan karbondioksida berjalan lancar.

Usia cacing tanah bisa mencapai 15 tahun, namun umur produktifnya hanya sekitar 2 tahun. Cacing dewasa yang berumur 3 bulan dapat menghasilkan kokon sebanyak 3 kokon per minggu. Di dalam kokon terdapat telur dengan jumlah antara 2 – 20 butir. Telur tersebut akan menetas menjadi juvenil (bayi cacing) setelah 2 – 5 minggu. Rata-rata hidup cacing adalah 2 ekor perkokon. Cacing akan menjadi dewasa dan siap kawin wetelah berumur 2 – 3 bulan.

Dalam pertumbuhannya, pertambahan berat cacing sampai berumur satu bulan adalah sekitar 400 persen, 1 – 2 bulan 300 persen, dan 2 –3 bulan 100 persen. Dalam satu siklus (3 bulan) 1 kg induk cacing menghasilkan 6 kg cacing. Dalam 1 kg cacing terdapat sekitar 2000 ekor. Sedangkan berat keringnya adalah sekitar 20 persen dari berat basah.

Nah dari hasil uraian di atas bisa kita ambil kesimpulan dengan akhir bahwasannya cacing memiliki dua jenis kelamin dalam satu cacing dan membutuhkan pasangan untuk berkembangbiak, semoga dapat bermanfaat informasi ini dan slemat beternak cacing tanah.


http://www.paketpeluangusaha.com/
Mau tahu cara membuat blog seperti ini? baca dan praktekan artikel lengkapnya di cara mudah membuat blog.

Mau tahu bukti penjualan saya melalui media blog seperti ini? silahkan baca dan intip artikel saya Modal Blog Cupu Omzet 5 Juta Perbulan, semoga bisa memberikan semangat dan wawasan mengenai bisnis jualan online.


Mau tahu juga bagaimana saya menghasilkan uang hanya lewat blog gratisan seperti ini ? baca dan praktekkan tutorial Cara Mudah Jualan Online Modal Blog atau bisa anda download gratis ebooknya di ebooksmoe.com

Artikel Terkait : 

Cara Mudah Memulai Usaha Jualan Cacing Tanah Secara Online

Kata siapa?, Hari gini masih bingung cara mengirim barang maupun hewan hidup dan tanaman. Sudah banyak sekali expedisi pengiriman yang siap melayani anda untuk memudahkan transaksi jual beli online yang anda tawarkan. Kali ini saya ingin berbagi informasi dan pengetahuan mengenai usaha jualan cacing tanah secara online.
Sehabis Panen Cacing Tanah ANC

Banyak cara bisa kita lakukan teknik penjualan melalui media internet ini di antaranya bisa menggunakan Blog seperti yang sedang anda baca saat ini yaitu saya menggunakan micro blog beralamatkan Cara Budidaya Cacing Tanah berembel-embelkan blogspot.com ini karena saya hanya memanfaatkan fasilitas gratis yang di sediakan pihak google lewat aplikasi micro blogging nya yaitu blogspot.

Cara lain bisa kita mulai memasang iklan seperti di tokopedia,toko bagus ( olx ) atau berniaga. Sedangkan cara jualan cacing tanah paling mudah bisa kita gunakan facebook kita dengan menawarkan melalui media grub facebook sedangkan saya menggunakan berbagai media untuk memaksimalkan penjualan saya melalui media internet ini.

Kebetulan prodak saya lumayan banyak dan kebanyakan prodak yang saya jual melalui beberapa media online seperti facebook,fanspage facebook, instagram,twitter, blog seperti ini maupun website yang berbayar. Sebenarnya memulai usaha jualan online dengan barang apa saja  itu mudah hanya saja kita mau bergerak dan belajar atau tidak itulah hambatan terbesar dalam setiap jiwa manusia, menjadi pioner itu memang susah namun menjadi folower atau pengikut itu hanya orang yang memanfaatkan momen untuk melonjak lebih tinggi.

Mari kita lestarikan bumi kita ini dengan menjaga dan menanam pohon terlebih lagi menggunakan pupuk organik terbaik di dunia yang tidak dapat di kalahkan oleh teknologi manusia yaitu kascing, untuk mendapatkan kascing tentunya kita harus memelihara atau membudidayakan cacing tanah lumbricus rubellus ini, jika anda tertarik belajar secara online bisa membaca beberapa artikel saya di blog cara budidaya cacing tanah Insya Alloh isinya bermanfaat dan lengkap atau jika membutuhkan bibit cacing tanah untuk di budidayakan bisa juga anda dapatkan di blog saya Jual Cacing Tanah Yogyakarta, namun jika ingin menambah ilmu,wawasan dan jalinan silaturahmi bisa mengikuti kelas Kursus Ternak Cacing.

Salam Super dari saya Hobiis Tanaman Obat mohon doanya untuk pengembangan apotik hidup sebagai pembelajaran dan sekaligus sebagai media informasi tanaman obat khususnya di indonesia saya sedang mengembangkan web TokoTanamanObat.com semoga bermanfaat.


http://www.paketpeluangusaha.com/
Mau tahu cara membuat blog seperti ini? baca dan praktekan artikel lengkapnya di cara mudah membuat blog.

Mau tahu bukti penjualan saya melalui media blog seperti ini? silahkan baca dan intip artikel saya Modal Blog Cupu Omzet 5 Juta Perbulan, semoga bisa memberikan semangat dan wawasan mengenai bisnis jualan online.


Mau tahu juga bagaimana saya menghasilkan uang hanya lewat blog gratisan seperti ini ? baca dan praktekkan tutorial Cara Mudah Jualan Online Modal Blog atau bisa anda download gratis ebooknya di ebooksmoe.com

Artikel Terkait :

Cara Membuat Media Budidaya Cacing Tanah Lumbricus Rubellus

Media merupakan tempat atau sarana hidup buddiaya cacing tanah, media juga bisa di buat dari berbagai macam jenis bahan maupun sampah organik seperti dedaunan, debog pisang, jerami padi, grajen maupun sisa limbah budidaya jamur tiram ( BagLog ) dan lain-lain.

Media menentukan Kwalitas Cacing Tanah Lumbricus Rubellus

Pembuatan media hidup cacing tanah lumbricus rubellus ini juga cukup mudah bahkan hampir semua orang dapat membuat dengan mudah, saya yakin hanya dengan membaca artikel saya mengenai cara membuat media budidaya cacing tanah lumbricus rubellus ini langsung bisa di praktekkan tidak hanya itu tutorial ini juga Insya Alloh mudah di pahami.

Nah berikut ini cara membuat media budidaya cacing tanah lumbricus rubellus.

1. siapkan bahan pembuatan media, bisa menggunakan kotoran sapi atau sampah organik seperti grajen, sisa baglog pada jamur tiram, jerami padi, dan sampah organik lainnya.

2. kemudian busukkan media tersebut dengan bantuan bakteri dengan menggunakan tetes tebu atau bisa menggunakan prodak pengurai seperti Bio Fit dengan menyemprotkan ke media tersebut selanjutnya tutup atau di krakap dengan terpal agar mempercepat proses pembusukan / penguraian terhadap bakteri yang mengandung senyawa bagus untuk pertumbuhan cacing tanah yang akan kita budidayakan.

3. proses ini bisa memakan waktu 1-7 hari tergantung dari kwalitas dan media yang kita olah dengan proses fermentasi, biasanya untuk kotoran lembu atau sapi bisa memakan waktu 3-7 hari. Sedangkan untuk media grajen bisa memakan waktu 3 hari, Kalau ingin cepat ya gunakan limbah atau sisa baglog pada jamur tiram cukup kita diamkan dan kita tutup selama 1-2 hari, sebenarnya tidak melalui proses fermentasi ini sudah sangat bisa dan layak untuk hidup cacing tanah yang kita budidayakan nanti.

4. Pastikan media cacing tanah yang akan kita gunakan untuk budidaya cacing tanah tersebut ber PH sejuk, jika sudah terbiasa hanya dengan memegang media cacing tanah yang akan kita gunakan tersebut sudah tahu, tidak pelu menggunakan alat pengukur PH.


Nah demikian tadi artikel Cara Membuat Media Budidaya Cacing Tanah Lumbricus Rubellus yang biasa saya lakukan di kandang cacing tanah yogyakarta, untuk menambah wawasan dan pengetahuan ternak cacing bisa membaca artikel terkait saya mengenai cara mudah memanen cacing tanah lumbricus rubellus, ciri-ciri cacing lumbricus rubellus atau bisa mengikuti kelas kursus ternak cacing yang saya adakan di kandang cacing yogyakarta.

Sekian dan trimakasih semoga bermanfaat, bila anda membutuhkan bibit cacing tanah seperti cacing tanah tiger, cacing tanah anc, cacing tanah crytasl, cacing tanah lumbricus rubellus bisa kunjungi blog saya dengan klik link Jual Cacing Tanah Yogyakarta atau Peternak Cacing Tanah Yogyakarta.




Ikuti Workshop Online Gratis
--> Jualan Online Modal Blog <--

Monday, February 9, 2015

Ciri-ciri Khusus Cacing Lumbricus Rubellus Asli

Ciri - Ciri Pada umumnya Cacing Tanah Lumbricus Rubellus Memiliki Warna tubuh kemerahan, maka dari itu sering disebut cacing merah/redworm Gerakannya lambat.

Satu tahun bisa mengasilkan 106 kokon, tiap kokon bisa berisi 1-4 juvenil (anak cacing) Bisa bertelur setiap 21 hari sekali setelah mencapai dewasa. Usia produktifnya 4-10 bulan. Berukuran panjang sekitar 7-10cm.




Ciri-ciri Khusus Cacing Lumbricus Rubellus Asli
  1. Panjang segmen tidak antara 7-10cm
  2. Memiliki ekor kuning
  3. Tubuh cacing berwarna merah segar
  4. Pergerakan cacing lumbricus rubellus ini lamban
  5. Badan pipih sedikit bulat
  6. Cacing lumbricus rubellus memiliki tubuh kenyal seperti karet / jeli



Demikian tadi artikel Ciri-ciri Khusus Cacing Lumbricus Rubellus Asli semoga dapat bermanfaat dan jika anda membutuhkan bibit Cacing Lumbricus Rubellus Asli bisa kontak saya Bapak Sarjudi Peternak Cacing Tanah Lumbricus Rubellus Yogyakarta siap kirim ke Luar kota dan Luar Pulau Indonesia.

Info Lengkap Hub :
Bapak Sarjudi 
Call / SMS : 081 904 10 11 13



Ciri-ciri Cacing Lumbricus Rubellus

Dewasa ini Beternak Cacing Tanah mulai naik daun lagi dan bisa di bilang menjadi trend dan kebutuhan para hobiis burung dan mancing mania, padahal dahulu hanya di gunakan sebagai bahan baku jamu Typus dan kosmetik saja kini sudah mulai merambah ke dunia hobi, baik sebagai hobi dan sekaligus bisnis budidaya cacing tanah yang menjanjikan.


Limabelas tahun yang lalu saya mengenal Cacing Lumbricus Rubellus ini, bukan rahasia lagi Cacing tanah termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata).

Cacing tanah juga termasuk kelas Oligochaeta. Famili terpenting dari kelas ini Megascilicidae dan Lumbricidae Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan.

Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia di muka bumi ini.

Berikut ini Jenis Cacing Tanah yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Cacing Lumbricus Rubellus, Cacing Africa, Cacing Biru ( Perionyx ) dan Cacing Tiger ( Eisenia Fetida) Keempat jenis cacing tanah ini pada umumnya memiliki ciri-ciri yg sama yaitu :
  • Cacing tidak memiliki tulang belakang atau avertebrata. Makanya sering disebut binatang lunak.
  • Cacing tanah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian depan (anterior) dan bagian belakang (posterior), Dibagian depan ada mulut dan klitelum, dibagian belakang ada anus/ dubur. 
  • Cacing tidak memiliki kerangka luar, karena seluruh tubuhnya dilindungi oleh kutikula (kulit bagian luar). 
  • Cacing tidak memiliki alat gerak. 
  • Cacing tidak memiliki mata. Sebagai pengganti mata, cacing mempunyai prostomium, yaitu organ syaraf perasa yang berbentuk seperti bibir yang menutupi mulutnya. 
  • Untuk dapat bergerak cacing menggunakan otot-otot tubuhnya yang panjang dan tebal yang melingkari tubuhnya.

Lendir ditubuhnya memudahkan dia bergerak dalam tanah. Ditubuhnya terdapat yang sebut seta, seta adalah sejenis rambut yang relatif keras dan pendek, seta menempel pada tubuh cacing dan seta mempunyai daya lekat yang kuat, sehingga cacing dapat melekat kuat pada satu benda.



Cacing tidak memiliki alat pernapasan, untuk bernapas dia mengandalkan kulitnya. Cacing tanah bereaksi negatif terhadap sinar matahari atau sinar lainnya. Cacing mempunyai klitelum, yang berguna untuk perkembangbiakannya. Masa hidupnya sekitar 1 – 5 tahun.


Baca Artikel Menarik:

Bapak Sarjudi 
Call / SMS : 081 904 10 11 13




Powered by Blogger.